Rabu, 24 November 2010

ISD ( Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Kemiskinan)

Nama : Wita Octaviani
Kelas : 1 KA 26
NPM : 18110565
Kelompok : 1

BAB 9 ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI DAN KEMISKINAN
1.    Pengertian Ilmu Pengetahuan
Ilmu (atau ilmu pengetahuan) adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia [1]. Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya[2].
MENGALIR ke masa depan bak banjir cepat yang penuh kekuatan dan daya hidup, dan terkadang menyerupai taman mempesona, alam semesta ini seperti buku yang dipersembahkan kepada kita untuk dipelajari, sebuah pameran untuk disaksikan, dan sebuah amanah yang dipercayakan kepada kita dengan kebolehan mengambil manfaat darinya. Dengan mempelajari makna dan isi amanah ini, kita harus menggunakannya dengan cara yang bermanfaat bagi generasi masa depan serta generasi sekarang. Jika kita mau, kita dapat mengartikan ilmu pengetahuan sebagai hubungan sebagaimana diidamkan di atas antara manusia dan dunia ilmu pengetahuan.
Ilmu pengetahuan adalah warisan bersama umat manusia, bukan milik pribadi dari orang-orang tertentu. Permulaannya dimulai dengan permulaan umat manusia. Ketika budaya intelektual Eropa mencapai kedewasaan yang memadai, yang sebagian besarnya dicapai melalui prestasi negara-negara selain-Eropa lainnya, ilmu-ilmu eksperimental secara khusus telah matang bagi perkembangan baru menyeluruh melalui Renaissance, Abad Kebangkitan.
Ilmu Pengetahuan adalah suatu proses pemikiran dan analisis yang
rasional, sistimatik, logik dan konsisten. Hasilnya dari ilmu
pengetahuan dapat dibuktikan dengan percobaan yang transparan
dan objektif. Ilmu pengetahuan mempunyai spektrum analisis amat
luas, mencakup persoalan yang sifatnya supermakro, makro dan
mikro. Hal ini jelas terlihat, misalnya pada ilmu-ilmu: fisika, kimia,
kedokteran, pertanian, rekayasa, bioteknologi, dan sebagainya.

Studi Kasus :
Ilmu bukan sekedar pengetahuan (knowledge), tetapi merangkum sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat secara sistematik diuji dengan seperangkat metode yang diakui dalam bidang ilmu tertentu. Dipandang dari sudut filsafat, ilmu terbentuk karena manusia berusaha berfikir lebih jauh mengenai pengetahuan yang dimilikinya. Ilmu pengetahuan adalah produk dari epistemologi.
Contoh:
Ilmu Alam hanya bisa menjadi pasti setelah lapangannya dibatasi ke dalam hal yang bahani (materiil saja) atau ilmu psikologi hanya bisa meramalkan perilaku manusia jika membatasi lingkup pandangannya ke dalam segi umum dari perilaku manusia yang kongkrit. Berkenaan dengan contoh ini, ilmu-ilmu alam menjawab pertanyaan tentang berapa jauhnya matahari dari bumi, atau ilmu psikologi menjawab apakah seorang pemudi sesuai untuk menjadi perawat.
Opini :
Suatu Imu yang ada sudah mempunyai khas atau cirri masing-masing dan fungsinya pun berbeda-beda antara ilmu yang satu dengan yang lain.


Sabtu, 20 November 2010

ISD (Pertentangan-pertentangan sosial dan Integrasi Masyarakat

Nama : Wita Octaviani
Kelas : 1KA26
NPM : 18110565
Kelompok : 1

BAB 8 PERTENTANGAN-PERTENTANGAN SOSIAL DAN INTEGRASI MASYARAKAT
1.    Kepentingan Individu Untuk Memperoleh Kasih Sayang
Perkembangan individu: Proses perkembangan dipengaruhi oleh berbagai faktor baik dan dalam maupun dan luar. Dari dalam dipengaruhi oleh pembawaan dan kematangan, dan dari luar dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Perkembangan dapat berhasil baik jika faktor-faktor tersebut dapat saling melengkapi. Untuk mencapai perkembangan yang baik harus ada asuhan yang terarah.
Keunikan dan individu mengandung anti bahwa tidak ada dua orang individu yang sama persis di dalam aspek-aspek pribadinya, baik aspek jasmaniah maupun rohaniah. Individu yang satu berbeda dan individu yang lainnya. Timbulnya perbedaan individu ini dapat kita kembalikan kepada faktor pembawaan dan lingkungan sebagai komponen utama bagi terbentuknya keunikan individu. Perbedaan pembawaan akan memungkinkan perbedaan individu meskipun dengan lingkungan sama. Dan sebaliknya lingkungan yang berbeda akan memungkinkan timbulnya perbedaan individu meskipun pembawaannya sama.
Kebutuhan merupakan dasar timbulnya tingkah laku individu. Individu bertingkah laku karena ada dorongan untuk memenuhi kebutuhannya. Pemenuhan kebutuhan ini sifatnya mendasar bagi kelangsungan hidup individu itu sendiri. Jika individu berhasil dalam memenuhi kebutuhannya, maka dia akan merasa puas, dan sebaliknya kegagalan dalam memenuhi kebutuhan ini akan banyak menimbulkan masalah baik bagi dirinya maupun bagi lingkungan.
Dengan berpegang kepada prinsip bahwa tingkah laku individu merupakan cara dalam memenuhi kebutuhannya, maka kegiatan belajar pada hakikatnya merupakan perwujudan usaha pemenuhan kebutuhan tersebut. Pada umumnya secara psikologis dikenal ada dua jenis kebutuhan dalam diri individu yaitu kebutuhan biologis dan kebutuhan sosial/psikologis.
Beberapa diantara kebutuhan-kebutuhan tersebut :
         1) memperoleh kasih sayang;
         2) memperoleh harga diri;
         3) untuk memperoleh pengharapan yang sama;
         4) ingin dikenal;
         5) memperoleh prestasi dan posisi;
         6) untuk dibutuhkan orang lain;
         7) merasa bagian dari kelompok;
         8) rasa aman dan perlindungan diri;
9) untuk memperoleh kemerdekaan diri
Studi Kasus :
95 Siswa SD Konsumsi Narkoba

KOTA BEKASI - Badan Narkotika Kota (BNK) Bekasi mencatat pengguna narkoba di Kota Bekasi didominasi kalangan remaja. Bahkan, sedikitnya 95 siswa sekolah dasar (SD) sudah banyak menggunakan narkotika.
Kepala Pelaksana Harian (Kala-khar) BNK Kota Bekasi. Sopandi Budiman mengatakan, berdasarkan data yang dimilikinya, penyalahgunaan narkoba sejak tahun 2009 lalu didominasi oleh kalangan remaja. Bahkan, diantara kalangan remaja, sebagian besar yakni 95 orang siswa adalah siswa SD.
Dari pendataan kasus penyalahgunaan narkoba itu teridri dari 461 kasus dengan jumlah tersangka 645orang. Bahkan, menurutnya, selain siswa SD, sejumlah remaja yang duduk di SMP, SMA hingga perguruan tinggi mendominasi pengguna narkoba. "Untuk meminimlisir dengan memberikan sosialisasi pengunaan narkoba ke sekolah-sekolah," imbuhnya.
Sopandi merinci, dari kalangan remaja yang sudah divonis tersangkut masalah penyalahgunaan narkoba di Kota Bekasi diantaranya, siswa SD sebanyak 95 orang, siswa SMP sebanyak 143 orang, dan siswa SMA sebanyak 369 orang dan mahasiswa 43 orang. "Yang paling memprihatinkan adalah jumlah siswa SD yang mencapai 95 orang," ungkapnya.
Untuk menekan angka penggunanarkotika usia remaja, tambah Sopandi. penanggulangan bahaya narkoba tidak saja membutuhkan komitmen dan kesanggupan semua pihak. Tetapi juga kata dia, aksi nyata semua jajaran pemerintahan, penegak hukum, sektor pendidikan maupun pihak legislatif dan masyarakat. "Kami membutuhkan warga segera melaporkan kepada BNK dan Polisi, bila ada warga yanggunakan narkotika jenis apa pun," tandasnya.
Sedangkan, untuk pelajar yang tertangkap tangan memakai narkoba pada tahun 2008 mencapai 60 orang. Jenis narkoba yang banyak digunakan oleh para siswa adalah ganja, ekstasi, dan sabu, sementara jenis heroin masih sedikit.
Sementara itu. Anggota Komisi D DPRD Kota Bekasi, Abdul Muin H.itiils mengatakan, sebaiknya Badan Narkotika Kota Bekasi lebih pro aktif dalam memberikan sosialisasi penyalahgunaan narkoba ke sekolah-sekolah. "Setidaknya, kedepan angka tersebut harus turun khususnya pengguna di tingkat pelajar," katanya.
Angka 95 siswa SD yang tercatat oleh BNK Bekasi sudah sangat besar. Dia pun menyesalkan, peran orang tua yang (idak menyadari anaknya melakukan perbuatan yang di larang. "Setidaknya, BNK harus mendekati para orang tua murid yang sudah terdata, agar segera mendapat binaan," tandasnya, (dny).
Opini :
Menurut saya, kejadian tersebut karena kurangnya perhatian dan kasih sayang dari orang tuanya, jadi mereka bisa dengan seenaknya melakukan hal yang sangat dilarang itu. Pemerintah harus bisa mencegah hal tersebut agar tidak terus menerus terjadi pada anak-anak Indonesia yang lainnya.

Senin, 15 November 2010

ISD ( Masyarakat Perkotaan dan Masyarakat Pedesaan)


Nama : Wita Octaviani
Kelas : 1KA26
NPM : 18110565
Kelompok : 1
BAB 7 MASYARAKAT PERKOTAAN DAN MASYARAKAT PEDESAAN
1.     Pengertian Masyarakat
Masyarakat itu kelompok yang terorganisasi dan masyarakat itu suatu kelompok yang berpikir tentang dirinya sendiri yang berbeda dengan kelompok yang lain. Oleh karena itu orang yang berjalan bersama-sama atau duduk bersama-sama yang tidak terorganisasi bukanlah masyarakat. Kelompok yang tidak berpikir tentang kelompoknya sebagai suatu kelompok bukanlah masyarakat. Oleh karena itu kelompok burung yang terbang bersama dan semut yang berbaris rapi bukanlah masyarakat dalam arti yang sebenarnya sebab mereka berkelompok hanya berdasarkan naluri saja.
Berikut di bawah ini adalah beberapa pengertian masyarakat dari beberapa ahli sosiologi dunia.
1. Menurut Selo Sumardjan, masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan.
2. Menurut Karl Marx, masyarakat adalah suatu struktur yang menderita suatu ketegangan organisasi atau perkembangan akibat adanya pertentangan antara kelompok-kelompok yang terbagi secara ekonomi.
3. Menurut Emile Durkheim, masyarakat merupakan suau kenyataan objektif pribadi-pribadi yang merupakan anggotanya.
4. Menurut Paul B. Horton & C. Hunt, masyarakat merupakan kumpulan manusia yang relatif mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu yang cukup lama, tinggal di suatu wilayah tertentu, mempunyai kebudayaan sama serta melakukan sebagian besar kegiatan di dalam kelompok / kumpulan manusia tersebut.
5. Menurut Znaniecki, masyarakat merupakan suatu sistem yang meliputi unit biofisik para individu yang bertempat tinggal pada suatu daerah geografis tertentu selama periiode waktu tertentu dari suatu generasi.
Dari berbagai pendapat tersebut di atas maka W F Connell (1972, p. 68-69) menyimpulkan bahwa masyarakat adalah :
(1) suatu kelompok orang yang berpikir tentang diri mereka sendiri sebagai kelompok yang berbeda, diorganisasi, sebagai kelompok yang diorganisasi secara tetap untuk waktu yang lama dalam rintang kehidupan seseorang secara terbuka dan bekerja pada daerah geografls tertentu.
(2) kelompok orang yang mencari penghidupan secara berkelompok, sampai turun temurun dan mensosialkan anggota anggotanya melalui pendidikan.
(3) suatu ke orang yang mempunyai sistem kekerabatan yang terorganisasi yang mengikat anggota-anggotanya secara bersama dalam keselurühan yang terorganisasi.
Sumber :  http://pakguruonline.pendidikan.net/buku_tua_pakguru_dasar_kpdd_15.html dan http://organisasi.org/pengertian-masyarakat-unsur-dan-kriteria-masyarakat-dalam-kehidupan-sosial-antar-manusia
2.     Syarat – syarat Menjadi Masyarakat
1.      Berangotakan minimal dua orang.
2.      Anggotanya sadar sebagai satu kesatuan.
3.      Berhubungan dalam waktu yang cukup lama yang menghasilkan manusia baru yang saling berkomunikasi dan membuat aturan-aturan hubungan antar anggota masyarakat.
4.      Menjadi sistem hidup bersama yang menimbulkan kebudayaan serta keterkaitan satu sama lain sebagai anggota masyarakat.
Sumber : http://organisasi.org/pengertian-masyarakat-unsur-dan-kriteria-masyarakat-dalam-kehidupan-sosial-antar-manusia
3.     Pengertian Masyarakat Kota
Masyarakat perkotaan sering disebut Urban Community. Pengertian masyarakat kota lebih ditekankan pada sifat kehidupannya serta ciri-ciri kehidupannya yang berbeda dengan masyarakat pedesaan.
Ada beberapa ciri yang menonjol pada masyarakat kota yaitu :
·        Kehidupan keagamaan berkurang bila dibandingkan dengan kehidupan keagamaan di desa.
·        Orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada orang lain. Yang penting disini adalah manusia perorangan atau individu.
·        Pembagian kerja di antara warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang nyata.
·        Pembagian waktu yang lebih teliti dan sangat penting, untuk dapat mengejar kebutuhan individu.
·        Interaksi yang terjadi lebih banyak terjadi berdasarkan pada faktor kepentingan dari pada faktor pribadi
Sumber : http://www.lintasberita.com/go/1141155
Studi Kasus :
Masyarakat Tuntut Pendidikan Bermutu yang Terjangkau



Masyarakat Tuntut Pendidikan Bermutu yang Terjangkau

Semarang--RoL-- Masyarakat menuntut Pemerintah Kota Semarang menyediakan pendidikan bermutu dengan biaya terjangkau, sebab belakangan ini pungutan uang masuk pada saat penerimaan peserta didik (PPD) baru semakin melambung.

Keterangan yang dikumpulkan dari beberapa warga Semarang hingga Senin, menyebutkan, sumbangan uang masuk pada siswa baru di sekolah negeri dirasakan semakin mahal. Padahal pemerintah di semua tingkatan telah menyalurkan subsidi untuk operasional sekolah.

Arizal, warga Banyumanik Semarang, mengungkapkan, nilai rata-rata ujian nasional anaknya yang baru lulus sekolah dasar (SD) lebih dari delapan. Namun, ketika masuk jalur khusus di sebuah sekolah menengah pertama (SMP) negeri tetap ditolak. Padahal dia sudah memberi kesanggupan menyumbang Rp8,5 juta.

Anak Arizal itu akhirnya mengikuti seleksi masuk lewat jalur reguler di SMPN lain. Namun, dari informasi yang diperolehnya, pada tahun 2007 saja sekolah tersebut sudah memungut Rp4 juta bagi siswa yang diterima dari jalur reguler. Akan tetapi, kalau dihitung hingga anak saya lulus SMP, biayanya lebih mahal, sebab jarak sekolahnya lebih jauh dibandingkan dengan sekolah yang menolak anak saya melalui jalur khusus, kata pengusaha kecil itu.

Keluhan senada disampaikan Alwi, warga Kelurahan Meteseh, Tembalang, yang mengatakan, biaya pendidikan belakangan ini kian sulit terjangkau masyarakat kebanyakan. Padahal pemerintah sudah menyalurkan bantuan operasional sekolah (BOS), yang seharusnya meringankan beban orang tua siswa. Saya belum tahu, berapa nantinya membayar uang masuk sekolah. Bukan jumlah yang sedikit bila nantinya harus mengeluarkan uang hingga Rp3 juta-Rp4 juta. Belum lagi pengeluaran untuk membeli seragam sekolah dan lainnya, katanya.

Menurut Arizal dan Alwi, pendidikan di sekolah negeri seharusnya tidak memungut uang berlebihan dari masyarakat, sebab seluruh biaya penyelenggaraan pendidikan sudah ditanggung pemerintah. Semua fasilitas tersebut seharusnya secara otomatis memberi jaminan mutu peserta didik, timpal Alwi.

Direktur Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Krisis, Suwignyo Rahman, dalam kesempatan terpisah mengatakan, pemerintah wajib memberi layanan pendidikan bermutu yang terjangkau sebab rakyat memang berhak untuk mendapatkannya.

Suwignyo mengkhawatirkan, bila komersialisasi pendidikan terus berlangsung, terutama di sekolah negeri, kelak hanya kelompok anak orang kaya yang mampu mengenyam pendidikan bermutu sehingga menciptakan kesenjangan sosial. Antara/yto

Sumber : http://beritapendidikan.com/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&cid=16&artid=517

Opini :
Semua anak – anak Indonesia pastinya ingin terus bersekolah, baik dari kalangan atas atau kalangan bawah. Tetapi di Indonesia sekarang sedang diselimuti masalah-masalah besar salah satunya pendidikan. Banyak anak-anak Indonesia yang sebenarnya mempunyai kepintaran yang luar biasa tetapi sayangnya karena keterbatasan ekonomi mereka tidak bisa sekolah, jangankan bersekolah di sekolah favorit, yang sekolah biasa pun belum tentu sanggup. Dari contoh studi kasus di atas, seharusnya pemerintah bisa memikirkan lagi dan bertindak untuk menyelesaikan masalah pendidikan di Indonesia, karena masih banyak anak-anak Indonesia yang membutuhkan perhatian dari pemerintah untuk bisa bersekolah dengan harga yang terjangkau.