Tulisan 12
RONTGEN
Tanggal 8 Nopember 1895 Rontgen lagi
bikin percobaan dengan “sinar cathode.” Sinar cathode terdiri dari arus
electron. Arus diprodusir dengan menggunakan voltase tinggi antara elektrode
yang ditempatkan pada masing-masing ujung tabung gelas yang udaranya hampir
dikosongkan seluruhnya. Sinar cathode sendiri tidak khusus merembes dan sudah
distop oleh beberapa sentimeter udara. Pada peristiwa ini Rontgen sudah
sepenuhnya menutup tabung sinar cathode dengan kertas hitam tebal, sehingga
biarpun sinar listrik dinyalakan, tak ada cahaya yang bisa terlihat dari
tabung. Tetapi, tatkala Rontgen menyalakan arus listrik di dalam tabung sinar
cathode, dia terperanjat melihat bahwa cahaya mulai memijar pada layar yang
terletak dekat bangku seperti distimulir oleh sinar lampu. Dia padamkan tabung
dan layar (yang terbungkus oleh barium platino cyanide) cahaya berhenti
memijar. Karena tabung sinar cathode sepenuhnya tertutup, Rontgen segera sadar
bahwa sesuatu bentuk radiasi yang tak kelihatan mesti datang dari tabung ketika
cahaya listrik dinyalakan. Karena ini merupakan hal yang misterius, dia sebut
radiasi yang tampak itu “sinar X.” Adapun “X” merupakan lambang matematik biasa
untuk sesuatu yang tidak diketahui.
Tergiur oleh penemuannya yang
kebetulan itu, Rontgen menyisihkan penyelidikan-penyelidikan lain dan pusatkan
perhatian terhadap penelaahan hal-ihwal yang terkandung dalam “sinar X.”
Sesudah beberapa minggu kerja keras, dia menemukan bukti-bukti lain seperti
ini: (1) sinar X bisa membikin sinar pelbagai benda kimia selain “barium
platinocyanide.” (2) sinar X dapat menerobos melalui pelbagai benda yang tak
tembus oleh cahaya biasa.
Penggunaan sinar X yang paling dikenal tentu
saja di bidang pengobatan dan diagnosa gigi. Penggunaan lain adalah di bidang
radioterapi, di mana sinar X digunakan untuk menghancurkan tumor ganas atau
mencegah pertumbuhannya.
Masa sekarang adalah masa canggih; di
samping pemakaian alat konvensional digunakan alat canggih seperti DSA (DIGITAL
SUBSTRACTION ANGIOGRAPHY) Teknik arterial puncture adalah sama yaitu percutaneous
arterial catheterization menurut Seldinger. Alat semuanya dijalankan secara
computerized. Dilakukan tahapan acquisition dan processing dan nanti diikuti
dengan display. Dengan cara ini dapat dipilih moment opname yang diinginkan dan
suatu region of interest dapat digambarkan dan diamati lebih teliti. Sebagai
contoh kaliber dari arteri dapat diukur dan angka dapat langsung dibaca. Sistem
recording dilakukan dengan cara :
·
computer memory,
·
dipindahkan ke film khusus,
·
video recorder,
·
cinema film atau conventional film chager,
·
CT Scan dan MRI.( (MAGNETIC RESONANCE IMAGING)
Ini benar-benar barang baru.
Publikasi pertama mengenai M.R.I. path human
brain untuk pertama kali diterbitkan pada tahun 1978. Pemakaian pada penderita
mulai sekitar tahun 1980. Dengan MRI dapat dilakukan berbagai pemeriksaan
dengan ketelitian yang melebihi pemeriksaan yang lain. Sebagian alat
dioperasikan dengan bantuan komputer dan dilengkapi dengan berbagai tambahan
yang lain seperti video recorder, cinema film dan lain-lain. Di beberapa pusat
radiologi, mulai digunakan istilah Radiology/Medical Imaging.