Peranan Telematika
Dalam Bidang Perdagangan (e-commerce)
1. Pendahuluan
Telematika
berasal dari kata tele yang artinya telekomunikasi, ma yang berarti multimedia
dan tika yaitu informatika. Jika di jabarkan telematika adalah suatu perpaduan
antara perkembangan teknologi informasi dan teknologi telekomunikasi yang
berbasis digital.
E-commerce
atau bisa disebut Perdagangan elektronik atau e-dagang adalah penyebaran,
pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem elektronik
seperti internet atau televisi, www, atau jaringan komputer lainnya. E-commerce
dapat melibatkan transfer dana elektronik, pertukaran data elektronik, sistem
manajemen inventori otomatis, dan sistem pengumpulan data otomatis.
Industri
teknologi informasi melihat kegiatan e-dagang ini sebagai aplikasi dan
penerapan dari e-bisnis (e-business) yang berkaitan dengan transaksi komersial,
seperti: transfer dana secara elektronik, SCM (supply chain management),
e-pemasaran (e-marketing), atau pemasaran online (online marketing), pemrosesan
transaksi online (online transaction processing), pertukaran data elektronik
(electronic data interchange /EDI), dll.
2. Pembahasan
E-dagang
atau e-commerce merupakan bagian dari e-business, di mana cakupan e-business
lebih luas, tidak hanya sekedar perniagaan tetapi mencakup juga
pengkolaborasian mitra bisnis, pelayanan nasabah, lowongan pekerjaan dll.
Selain teknologi jaringan www, e-dagang juga memerlukan teknologi basisdata
atau pangkalan data (databases), e-surat atau surat elektronik (e-mail), dan
bentuk teknologi non komputer yang lain seperti halnya sistem pengiriman
barang, dan alat pembayaran untuk e-dagang ini.
E-commerce
pertama kali diperkenalkan pada tahun 1994 pada saat pertama kali
banner-elektronik dipakai untuk tujuan promosi dan periklanan di suatu
halaman-web (website). Menurut Riset Forrester, perdagangan elektronik
menghasilkan penjualan seharga AS$12,2 milyar pada 2003. Menurut laporan yang
lain pada bulan oktober 2006 yang lalu, pendapatan ritel online yang bersifat
non-travel di Amerika Serikat diramalkan akan mencapai seperempat trilyun dolar
US pada tahun 2011.
Dalam
banyak kasus, sebuah perusahaan e-commerce bisa bertahan tidak hanya
mengandalkan kekuatan produk saja, tapi dengan adanya tim manajemen yang
handal, pengiriman yang tepat waktu, pelayanan yang bagus, struktur organisasi
bisnis yang baik, jaringan infrastruktur dan keamanan, desain situs web yang
bagus, beberapa faktor yang termasuk:
- Menyediakan harga kompetitif
- Menyediakan jasa pembelian yang tanggap, cepat, dan ramah.
- Menyediakan informasi barang dan jasa yang lengkap dan jelas.
- Menyediakan banyak bonus seperti kupon, penawaran istimewa, dan diskon.
- Memberikan perhatian khusus seperti usulan pembelian.
- Menyediakan rasa komunitas untuk berdiskusi, masukan dari pelanggan, dan lain-lain.
- Mempermudah kegiatan perdagangan
Beberapa
aplikasi umum yang berhubungan dengan e-commerce adalah:
- E-mail dan Messaging
- Content Management Systems
- Dokumen, spreadsheet, database
- Akunting dan sistem keuangan
- Informasi pengiriman dan pemesanan
- Pelaporan informasi dari klien dan enterprise
- Sistem pembayaran domestik dan internasional
- Newsgroup
- On-line Shopping
- Conferencing
- Online Banking
Dalam e-commerce
atau transaksi online, akan ada beberapa pihak yang terlibat dalam transaksi
online ini. Pihak-pihak ini lebih tepat disebut dengan komponen, karena
semuanya bersifat maya atau virtual. Sesuai dengan standar protokol SET (Secure
Electronic Transactions), komponen-komponen yang terlibat dalam e-commerce ini
adalah:
*) Virtual/Physical Smart Card
*) Virtual/Physical Smart Card
Virtual atau
physical smart card ini sesungguhnya adalah media yang digunakan pembeli atau
pelaku transaksi dalam menyerahkan kartu kreditnya kepada kasir di counter.
Penyerahan kartu kredit ini tidak dilakukan secara fisik lagi, tetapi melalui
alat yang disebut dengan Smart Card. Dengan smart card ini pembeli akan
mengirimkan informasi dari kartu kredit yang dibutuhkan oleh penjual barang
untuk selanjutnya dilakukan otoritas atas informasi yang diperolehnya.
Pengirim
informasi karti kredit ini sudah terjamin keamanannya karena smart card yang
digunakan sudah memiliki CA (Certificate Authority) tertentu. Saat ini smartt
card untuk e-commerce juga tersedia dalam bentuk software, yang biasa dikenal
sebagai virtual smart card. Dengan virtual smart card, pelaku transaksi tidak
perlu mengetikkan nomer kreditnya setiap kali melakukan transaksi, tetapi hanya
tinggal menjalankan software ini dan menekan satu tombol tertentu untuk
melakukan pembayaran.Contoh software virtual smart card ini adalah vWallet,
Microsoft Wallet dan SmarCat.
*) Virtual Point of Sale
Sebagai
tempat penjualan tentunya penjual harus mempunyai software aplikasi yang
benar-benar baik dan lengkap yang mendukung transaksi online, antara lain:
menyediakan Interface untuk operasi-operasi penjualan seperti manajemen dan
laporan penjualan. Pengiriman laporan transaksi ke pembeli dan ke bagian
keuangan yang juga online, pengontrolan persediaan barang atau invertori,
memiliki interface untuk otoritas secara transparan dan mendukung SET demi
keamanan pengiriman dan penerimaan data antara pembeli dan penjual.
Jadi dengan
adanya softawre virtual point of sale, pembeli akan benar- benar merasakan
seolah-olah berada di toko atau tempat penjualan yang sesungguhnya. Pembeli
dapat melakukan pemilihan barang yang dibutuhkan, berapa stok barang yang
tersedia, mengetahui berapa jumlah barang yang dibelinya, berapa banyak
transaksinya, kapan barang yang dibelinya akan tiba, tanpa rasa was-was akan
salah tagih atau salah debet atas kartu kreditnya. Penyebabnya, pembeli akan
dapat langsung mencetak dengan printer segala transaksi yang telah dilakukannya
pada saat itu juga melalui komputernya, juga tanpa merasa kuatir akan keamanan
informasinya yang telah dikirim atau diterimanya saat melakukan transaksi
kepada penjual barang tersebut.
Verifone incorporation yang memang berkecimpung khusus dalam teknologi e-commerce, merilis software virtual point of sale ini, yaitu vPos.
*) Virtual Acquirer atau Payment Gateway
Verifone incorporation yang memang berkecimpung khusus dalam teknologi e-commerce, merilis software virtual point of sale ini, yaitu vPos.
*) Virtual Acquirer atau Payment Gateway
Dalam
transaksi yang sesungguhnya pihak penjual akan melakukan otoritas kartu kredit
pembeli kepada pihak bank yang bekerja sama dengan visa atau master card,
sehingga dapat diperoleh informasi apakah kartu kredit itu valid atau tidak,
bermasalah atau tidak. Apabila memang tidak bermasalah, pihak penjual akan
mengirim jumlah transaksi yang dilakukan pembeli ke pihak bank.
Selanjutnya
pihak bank akan mengeluarkan kartu kredit melakukan penagihan kepada pemilik
kartu kredit untuk dibayarkan ke pihak penjual. Pada bank sentral, transaksi
yang terjadi adalah transfer sejumlah dana antar bank, di mana bank A akan
mengirimkan memo kepada bank senteral atas pemindahan dana nasabahnya ke pada
nasabah dari bank B, Bank senteral akan meneruskan memo ini ke bank B,
selanjutnya setelah bank B menerima memo ini, bank B akan menambahkan sejumlah
dana ke account nasabahnya. Dalam e-commerce, karena seluruh transaksi
dilakukan secara online maka software lah yang memegang peranan dalam transaksi
ini. Software ini dapat saja diletakkan di bank tertentu yang bekerja sama
dengan beberapa penjual untuk membangun suatu sistem e-commerce atau bisa juga
diletakkan di ISP. Ada beberapa contoh perusahaan Amerika yang telah
menjalankan e-commerce dalam menjalankan bisnis mereka. Perusahaan-perusahaan
itu antara lain adalah:
*) Wells Fargo
*) Wells Fargo
Wells Fargo
merupakan perusahaan yang cukup tua berdiri yaitu sekitar 1870. Perusahaan ini
memiliki bisnis utama di bidang perbankan. Wells Fargo juga menyediakan
layanan-layanan di bidang dana investasi, dana pensiun, asuransi dan kredit.
Dalam bisnis perbankannya, Wells Fargo telah menyediakan fasilitas online di
Internet bagi para nasabah. Online banking, commerce banking dan personal
banking adalah layanan-layanan yang sudah 100% berjalan di Internet. Dengan
adanya layanan ini para nasabah dapat melakukan transfer dana, cek saldo sampai
dengan kliring melalui internet. Sedangkan calon nasabahnya akan dapat membuka
account secara online di Internet.
*) General Electric
Perusahaan
ini didirikan oleh Thomas Alpha Edison yang terkenal sebagai penemu bola lampu
pada tahun 1892. Awal mulanya General Electric memang hanya bergerak di bidang
peralatan listrik, seperti bola lampu, circuit breaker, generator, dan
lain-lain. Sejalan dengan perkembangan zaman, General Electric mengembangkan
bisnis seperti plastik, silikon, polimer, peralatan rumah tangga sampai dengan
sistem informasi. Bisnis di bidang sistem informasi inilah yang membawa General
electric dalam kancah e-commerce.
Divisi sistem
informasi ini mengembangkan komunitas perdagangan antara pembeli dan penjualan
barang-barang elektronik melalui layanan yang disediakannya. Layanan ini diberi
nama Trading Process Network (TNP). Dengan layanan ini, pembeli dan penjual
dapat melakukan transaksi bisnis secara online. Tentu saja dengan adanya
layanan ini, pihak penjual dan pembeli dapat meningkatkan efisiensi dan tenaga,
serta mengurangi biaya dalam pengiriman-pengiriman dokumen, karena segala
sesuatunya dilakukan secara real time di Internet.
*) Visa Credit Card
Tak pelak
lagi bagi Visa adalah suatu keharusan untuk dapat mendukung 100% transaksi
online di Internet. Mereka berkerja sama dengan berbagai bank di seluruh dunia
dan pihak-pihak pengembang software e-commerce. Visi sendiri harus menyediakan
database yang handal dan terjaga kerahasiannya yang dapat diakses setiap saat
oleh para pembeli. Di internet ini pun Visa menyediakan layanan-layanan online
seperti ATM Locator, Electronic Banking, Bill Payment, dan lain sebagainya.
3.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar